Daisypath Wedding tickers

Monday, 3 February 2014

Maternity Leave


Yeaayy..akhirnya sampai juga difase ini, merasakan juga ‘Maternity Leave’, yang akan saya jalani selama tiga bulan kedepan. Lama? Oh naayy..itu sebentar banget, apalagi kalo sibebep ini udah keluar, pasti bawaannya gak mau jauh-jauh dari dia. Trus pernah juga baca disebuah forum, Maternity Leave di Norway itu 12 bulan dengan 100% full payment (aaarrrggghhh mupeng). Anyway semuanya kan harus disyukuri yah, masa mau melahirkan harus pindah dulu ke Norway? wkwk. Alhamdulillah perusahaan tempat saya bekerja memberikan waktu tiga bulan untuk cuti bersalin ini dan saya bisa bebas memilih  untuk mulai cutinya kapan. Prosedurnya juga gak terlalu ribet, persyaratannya adalah hanya diwajibkan membawa Surat Keterangan dari Dokter Kandungan, mengisi blanko pengajuan cuti bersalin (bisa minta kebagian HR), kemudian ditanda tangani oleh atasan langsung kita plus paraf mengetahui dari manajer terkait. Setelah form selesai ditanda tangani, kirim deh ke bagian umum untuk dibuatkan surat sahnya. Nah, bagian selanjutnya saya hanya perlu mengajukan cuti bersalin di aplikasi HR untuk pengisian absensi tiga bulan kedepan dan ini juga hanya perlu approval oleh atasan langsung. Alhamdulillah semua proses pengajuan cuti ini berjalan dengan lancar jaya.



Dari hasil cek up terakhir, EDD (End Of Due Date) si bebep masih berkisar tanggal 12 Februari ini. Menurut pengalaman ibu-ibu dan temen dikantor sih, sebaiknya ambil cuti dihari yang sudah mepet banget sama EDD-nya. Tapi kan ya namanya ini kehamilan pertama, belum ada bayangan sama sekali tentang tanda-tanda melahirkan seperti apa dan pastinya mana kita tau sibebep ini pengen keluarnya kapan. Jadi ya seminggu sebelum EDD saya sudah ambil cuti, tepatnya di week ke-38. Beberapa point yang jadi pertimbangan saya adalah sebagai berikut :

  • Hasil cek up terakhir, posisi kepala sibebep sudah masuk panggul (alhamdulillah). Serta melihat kondisi kantor - rumah cukup jauh (Tj. Priok - Tmn.Mini), suami udah gak tega lihat bininya kecapekan plus stress berjibaku sama jalanan Jakarta yang sangat gak bersahabat. Pernah perjalanan pulang dari kantor menghabiskan waktu sampai 4 jam, karena akses dimana-mana banjir dan macet parah (-___-)/ gak tahaaan. 
  • Karena hal tsb pula, akhirnya sebelum cuti bersalin, saya juga mengajukan cuti tahunan sehari sebelum Imlek (wkwk nambah panjang deh cutinya). Kebetulan pula saya baru pindah rumah, jadi rumah barunya masih terbengkalai dan belum sempat berbenah. Rencana saya sih nambah cuti ini karena ingin berbenah rumah baru, hihi :D
  • Alasan terakhir adalah karena saya ingin punya "Me Time" sebelum sibebep brojol. Karena berdasarkan cerita dari temen-temen, menjadi NewMom itu sangat melelahkan. Jadi, saya berencana (inshaa allah terlaksana, amiin) melakukan hal-hal yang saya sukai. Misalnya boci cantik, pacaran sama si ubi surabi, jalan-jalan cantik dll. Alhamdulillah perintilannya si bebep sudah lengkap, tas untuk ke RS pun sudah selesai dipacking dan sudah duduk cantik di bagasi mobil. Jadi, tinggal menyiapkan mental dan banyak berdoa nunggu mules-mules itu datang.

Jadi… sampai ketemu di tanggal 05 Mei 2014 ya meja kerjaku tercinta.. Mudah-mudahan saya tidak terlalu mengangeni kamu, haha. Tapi yang pasti cuti ini bikin saya jadi feel so free, tanpa beban pekerjaan, tanpa perasaan stress harus menghadapi komplain-komplain user setiap harinya dan yang pasti gak harus angkat telpon (*trauma dering telpon wkwkwkwk). Maternity Leave..please go on slowly…:D

0 comments: